Keluar Dari Kerumunan Lalu Naik Derajat

02.17

Hamka Mahmud*

Mukadimah I: Terpikir penulis untuk menulis buku yang berisi narasi motivasi. Setelah mendapat inspirasi dari sebuah buku motivasi untuk eksis dan memberi kontribusi kebaikan pada diri, keluarga, institusi, agama, serta bangsa dan negara.

Penulis ketika pidato sambutan saat lauching suatu inovasi yakni Da'i Siber Indonesia  (DASI)

Judulnya, "Keluar dari kerumunan lalu naik derajat". Kebanyakan manusia berada di kerumunan, suka berkerumun. Mahasiswa berkerumun, petani berkerumun, pagawai berkerumun, dosen berkerumun, guru berkerumun, dai berkerumun, tentara berkerumun, polisi berkerumun, jurnalis berkerumun, penulis berekerumun, politisi berkerumun dan narapidana berkerumun. 

Hampir semua suka berkerumun. Sedikit saja yang ingin keluar. Faktor ini kemudian membuat seseorang berada pada posisi biasa-biasa saja. Tampa prestasi, karja yang monoton, hidupnya datar. Sehingga tidak dilirik atasan dan tidak dapat atensi instansi lain untuk sinergi kolaborasi kerja. 

Paling ironis jika dalam kerumunan jatuh  diterjerembab. Sehingga terinjak-ijak lalu terbanam kedalam. Kemudian tidak bangkit lagi. Hal ini disebut darakat. Sebab lawan kata derajat adalah darakat. Derajat maknanya naik ke atas. Sedang darakat tersungkur ke dalam jurang terbawah. Allah SWT di dalam Alquran jika menyebut kata surga dengan kalimat derajat. Sementara neraka dengan kalimat darakat.

Makna berkerumun di sini adalah keadaan dan posisi sama dengan seprofesi. Tidak ada perubahan pada posisinya sehingga tak terkatrol signifikan. Pada hal ungkapan hadis mengatakan. Orang yang beruntung adalah orang yang lebih baik hari ini dari pada hari kemarin" HR. Al-Hakim.

Penulis mewakili Kemenag Sulsel ketika ikut lomba Penyuluh teladan Nasional Kemenag RI Bogor November 2021

Karena itu, perlu menyadari hal tersebut. Agar saudara dapat keluar dari kerumunan untuk mengukir prestasi di mana pun posisi kerumunan saudara saat ini berada. Penulis menyebut prestasi dengan kalimat derajat. Sebab seorang yang berprestasi pasti naik derajatnya dan didaulat ke depan.

Untuk memberi bayangan bagaimana judul di atas dibedah dan bagaimana tulisan ini sangat dibutuhkan semua kalangan dan profesi. Maka penulis membagi dua pembahasannya. 

Inovasi penulis Da'i Siber Indoesia resmi diberitakan HUMAS POLDA Sulsel tahun 2020 yang akhirnya jadi disertasi

Pertama, dasar pijakan menaikkan derajat. Ada tiga hal yaitu, pijakan pertama, cita-cita Anda sangat menentukan naiknya derajat. Pijakan kedua,  nilai diri Anda adalah emas yang berkadar tinggi. Lalu pijakan ketiga, berinovasi adalah kompas naik peringkat.

Tiga pijakan di atas wajib dimiliki bagi setiap pribadi yang ingin naik derajatnya. Tampa tiga pijakan tersebut, maka sulit untuk naik derajat. Sebabnya trio pijakan ini adalah pondasi utama (asas).

Kalau di dalam kayakinan Islam, trio ini suatu yang tidak bisa dipisah. Yaitu hati membenarkan, lidah yang berikrar teguh dan anggota tubuh mengamalkan kebaikan. Jika hal ini manyatu padu dalam diri seseorang maka pasti kesuksesan diraih yaitu meraih surga nanti. Tapi di dunia ia akan diberi reward dan apresiasi.

Jika saudara telah memiliki tiga pijakan di atas. Maka kemudian panulis akan pandu pada pembahasan kedua. Nanti pada  pembahasan ini terdapat lima langkah yang harus dilalui dan penulis akan bahas satu persatu pada lanjutan tulisan ini. In Syaa Allah.

Berjanjut....

KELUAR DARI KERUMUNAN IBARAT SIKAP  BURUNG ELANG YANG TERBANG TINGGI MENGANGKASA

*BY: Hamka Mahmud Seri 738 Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) HP: 081285693559

Previous
Next Post »
0 Komentar