Keluar Dari Kerumunan Lalu Naik Derajat

02.51

Hamka Mahmud

Mukaddimah II: Pembahasan pertama sudah penulis urai tiga pijakan untuk kaluar kerumunan lalu naik derajat. Satu persatu-persatu nanti akan dikupas rinci dan detail. Agar benar dan jelas tulisan ini sesuai harapan serta dapat diaplikasikan siapa saja sesuai profesinya.

Penulis saat ikut lomba penyuluh teladan  KEMENAG RI foto latar belakang Gunung Salak

Tiga pijakan ini berlaku universal tampa mengenal agama dan suku. Siapa saja yang mengikuti kiat-kiat tertulis ini, maka akan keluar dari kerumunan lalu kemudian naik derajat.

Adapun tiga pijakan tersebut penulis tulis ulang di sini agar tertaut tulisan ini. Yaitu pijakan pertama, cita-cita Anda sangat menentukan naiknya derajat. Pijakan kedua, nilai diri Anda adalah emas yang berkadar tinggi. Lalu pijakan ketiga, yaitu berinovasi adalah kompas naik peringkat

Kemudian di pembahasan kedua, penulis membahas lima langkah naikkan derajat atau naik kelas:

Langkah pertama, yaitu jelaskan apa tujuan Anda ingin naik derajat?.

Langkah kedua, menulis ulang aturan permainan atau kompetisi.

Langkah ketiga, menciptakan suatu mahakarya.

Langkah keempat, jadikan diri sosok yang berani dan pribadi yang indah.

Langkah kelima, rawat dan pelihara masa depan Anda. 

Lima langkah di atas adalah hal-hal yang sangat penting dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk naik derajat atau naik kelas. Jika tidak melakukan langkah di atas, maka sepertinya mustahil dapat naik kelas. Sebab rumus di atas berlaku umum atau sesuai sunatullah.

Inovasi dakwah penulis yakni membuat mobil penyuluh bahaya narkotika lengkap dengan toa

Karena itu, pada kesempatan ini penulis akan membahas langkah pertama terlebih dahulu yaitu: Apa tujuan Anda ingin naik derajat atau naik kelas?

Untuk menjawab hal terebut, penulis ingin berkisah tentang sekawanan orang yang dipenjara oleh Nazi Jerman. Namanya Victor Frankl adalah salah seorang yang terut berada di dalam penjara mengerikan tersebut. Ia seorang warga negara Austria bersama keluarganya ditangkap. Juga Ia berprofesi psikiater saat ditangkap Nazi.

Di kamp konsentrasi Nazi Ia melihat dan menyaksikan orang-orang mengalami penyiksaan amat sangat keji. Diperlakukan seperti binatang. Dipekerja paksa untuk membangun rel kereta api tampa diberi makan. Setiap hari mereka diperintahkan untuk berbaris. Jika ada nampak loyo dan tidak semengat, maka dikirim ke ruangan yang berisi gas beracun untuk dibunuh. 

Sementara yang semangat, disuruh untuk bekerja kembali. Kejadian tersebut jadi hal yang diamati oleh Frankl. Ia lalu berasumsi bahwa mereka seperti mayat berjalan. Tak ada keinginan untuk hidup, sebab itulah banyak diantara mereka yang melakukan bunuh diri. Karena tidak tahan disiksa.

Mobil penyuluh diluncurkan Kabid Penzawa kemenag Sulsel H. Rappe, M.Pd.  disaksikan Ka Subdit Koordinator H. Misbah tahun 2019

Sementara ada diantaranya yang masih bertahan hidup, meskipun harus menderita yang amat sangat. Frankl bertanya apa yang memberi mereka kekuatan sehingga dapat bertahan? Ia lalu temukan jawaban. Bahwa mereka bertahah dari segala jenis kesulitan sebab memiliki tujuan hidup. Hal tersebut yang dimanakan purpose.

Tujuan hidup mereka beragam. Ada yang berjuang hidup untuk ketemu keluarganya kembali. Ada yang bertahan hidup karena ingin menginspirasi kawan-kawannya agar tidak menyerah. Ada juga diantara mereka yang bertahan hidup karena masih ingin melihat cahaya matahari esok harinya. 

Sementara yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang tidak lagi memiliki tujuan hidup. Mereka sekawanan orang yang putus asa yang selalu berkerumun dan tidak mau keluar dari kesulitan hidup.

Peristiwa yang dialami oleh Viktor Frankl tersebut ditulis dalam sebuah buku saat masih di kamp konsentrasi Nazi, kemudian diberi judul Men's Search for Meaning. Dari judulnya didapat pelajaran. Sebab artinya adalah Mancari Makna Hidup. Mahakarya buku Frankl ini diterjemahkan di dalam 24 bahasa dan telah laku terjual lebih 10 juta eksamplar.

UAS memberi testimoni mahakarya penulis berjudul DANI yang  akan menjadi gerbong dakwah DPP DANI

Dari pengalaman yang dialami oleh Frankl semasa di penjara dan disiksa. Kemudian ia menciptakan teknik mengobatan atau terapi mental yang kemudian diberi nama Logotherapy. Pengobatan mental dengan pendekatan menemukan makna hidup. 

Ini pembahasan pengantar. Menyimak dan merenungkan tulisan di atas dan tulisan sebelumnya seri 738 maka mukadimah yang mengantar pada isi pembahasan judul: Keluar Dari Karumunan Lalu Naik Derajat. Dapat dirumuskan jawabannya secara sederhana yaitu: 3 Pijakan dan 5 Langkah. Maka hasilnya naik derajat atau naik kelas.

Bersambung pada pembahasan secara rinci dan detail selanjutnya....In syaa Allah.

TUJUAN HIDUP ADALAH ARAH MENUJU JALAN UNTUK MERAIH DERAJAT YANG TINGGI DAN NAIK KELAS

*BY: Hamka Mahmud Seri 741 Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia)  HP: 081285693559

Previous
Next Post »
0 Komentar