UIN Alauddin Sukses Wisuda 750 Mahasiswa

17.19

Hamka Mahmud*

Pagi itu, langit Kabupaten Gowa nampak cerah. Seolah ia memberi harapan dan isyarat kepada 750 mahasiswa yang melaksanakan hajat wisuda akbar. Bahwa karirnya setelah diwisuda diangkatan 102 UIN Alauddin Makassar tahun 2024 akan secerah dan seterang atmosfir langit di waktu dhuha tersebut. 

Momen langka penulis mohon selfi dengan Rektor UIN Alauddin  saat prosesi  pemindahan tali toga saa wisuda

Terlebih mereka semua adalah bagian yang pernah didoakan Nabi Muhammad ﷺ semasa hidupnya yakni doa mohon diberkahi pada waktu pagi umatnya. Tentu doa Nabi tersebut mustajab, sampai hari ini terus Allah kabulkan,

    اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

 Ya Allah! Berkahilah umatku pada waktu pagi hari. HR. Ibnu Majah.

Salah satu pengertian diberkahi yakni bertambah kebaikan. Maka dari itu 750 mahasiswa yang hadir diwisuda akan kalak berlipat ganda amal kebaikan dan kontribusinya kepada masyarakat. Setelah sah dan resmi diberi gelar  sarjana, magister dan doktor dari kampus yang terambil oleh nama raja Gowa yakni Sultan Alauddin yang diberi gelar I Mengerangi Daeng Manrabbia.

Gedung auditorium tempat wisuda hanya berjarak selemparan batu dengan gedung tempat penulis dulu melaksanakan ujian terbuka atau ujian promosi doktor. Yakni lantai 4 gedung rektorat UIN Alauddin Makassar pada Selasa, 8 Desember 2023 yang lalu.

Ujian promosi yang bersejarah bagi penulis. Sebab dihadiri seorang jenderal bintang satu dan tiga sosok tokoh bergelar doktor. Serta menerima karangan bunga ucapan selamat dari pejabat nasional yakni Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kabarhakam Polri Komjen Pol Dr. Muhammad Fadil Imran dan mantan Inspektur Utama Sekertaris Jenderal DPR RI yang saat ini  PJ Gubernur Jawa Tengah yaitu Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana, MM.

Karangan bunga ucapan selamat dari Menteri Dalam Negeri  RI sosok Pejabat yang pernah beri kata sambutan dua buku penulis 

Selasa, 20 Februari 2024 atau tepat 10 Syaban 1445 Hijriah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar berhasil mencetak 86 sarjana, 66 megister dan 20 doktor. Dari ragam disiplin ilmu. Seperti dari Fakultas Syari'ah dan Hukum menelurkan 138 sarjana.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 78 sarjana, fakultas Ushuluddin dan Filsafat 99 sarjana, fakultas Adab dan Humaniora 52 sarjana, fakultas Dakwah dan Komunikasi 80 sarjana fakultas Sains dan Teknologi 76 sarjana, fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan 37 sarjana. 

Naskah kata sambutan Menteri Dalam Negeri untuk buku disertasi penulis yang jadi buku umum

Pesan-Pesan Al-Jamiah Rektor

Sebagaimana lazimnya setiap kali UINAM melaksanakan prosesi wisuda. Maka tampil rais al-jamiah memberi pesan dan petuah. Prof. Hamdan begitulah sapaan akrab rektor dua periode tersebut. Penulis menyebut kata akrab. Sebabnya merasa dekat. Karena itu pula dari 750 wisudawan, hanya penulis yang berinisiatif foto selfi saat prosesi saklar pemindahan tali toga.

Para wisudawan dan wisudawati alumni S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Nampak ratusan mata menyorot adanya momen berani tersebut. Bahkan ada satu sosok panitia masih terbelalak matanya saat penulis turun dari podium utama. Mungkin dalam hatinya bergumam, "siapa mahasiswa ini, yang berani terobos SOP wisuda?" Seperti inilah kira-kira tafsiran sorot mata tajam tersebut.

Penulis hanya melempar senyum. Sambil di dalam hati menjawab: "Kapan lagi bisa foto selfi langka seperti itu. Sebab butuh waku tiga tahun harus dilewati baru dapat momen. Toga yang di kepala harus lewati masa tiga tahun baru dapat dipasang. Terutama mahasiswa S3. Sementara rektor, jubah kebesaran dan songkok toganya hanya dipakai waktu-waktu tertentu. Seperti saat prosesi wisuda." Gumam di dalam hati penulis.

Sebelum rektor UINAM memberi pesan-pesan al-jamiah kepada wisudawan angkatan 102 tahun 2024. Ia menyampaikan keunikan dan keunggulan kampus hijau itu, "bahwa UINAM telah memiliki 77 sosok guru besar. Karena itu, UINAM masuk dalam tiga besar kampus perguruan tinggi Islam memiliki guru besar terbanyak di Indonesia." Tuturnya, lalu kemudian setelah itu memberi nasehat dan arahan kepada mahasiswa alumni.

"Jadilah kalian sarjana, magister dan doktor total. Apa itu sarjana, magister dan doktor total? Yakni mereka adalah sarjana, magister dan doktor yang lahir dikarenakan totalitasnya dalam berproses. Ia tak bermain-main dalam merengkuh cita-citanya." Ungkap rektorat.

"Sarjana, megister dan doktor total adalah mereka yang tak hanya piawai merancang rencana-rencana kehidupannya, tetapi total dalam mengeksekusinya. Mereka sosok yang mengandalkan dirinya sendiri. Bukan orang lain." Ungkapnya, sambil nada suaranya menekan. Ia lalu ditambahkan. "Jangan kalian jadi sarjana, magister dan doktor yang setengah-setengah. Artinya adalah mereka yang lahir bukan karena kerja keras atau tekad yang kuat. Tapi lahir karena bantuan orang lain. Saya menduga mereka demikian, sebab ketika proses perkuliahan, pikirannya kepada studinya hanya setengah-setengah seja". Tutupnya dengan tegas.

Nasehat Direktur Pascasarjana

Malam Selasa sebelum prosesi wisuda, diadakan ramah tamah di hotel Alauddin. Ketua pelaksana almuni namanya Dr. Musbaing, S.Pd., M.Pd.I. Kegiatan yang berlangsung sangat meriah dan penuh kehangatan. Sebab dihibur oleh musik gambus besutan dari salah satu alumni S2 yang turut ikut serta ramah tamah tersebut. 

Penulis bersama Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Prof. Dr. H. Abustani Iliyas, M.Ag

Dan hal yang unik lain saat ramah tamah. Ada seorang wisudawan S3 berusia 59 sangat mahir berpuisi dan piawai menyanyikan lagu. Saat ia usai didampuk memberi kesan alumni. Panitia lalu memberikan kesempatan menyumbang satu lagu dan berpuisi. Ia bernama Dr. Suparman, S.Pd., M.Pd. Lagunya Rhoma Irama berjudul Hormatilah Ibumu.

Pada prosesi ramah tamah tersebut diumumkan lulusan terbaik S3 dan S2. Ketika penulis sebar daftar nama-nama 20 sosok doktor yang berhasil selesai lengkap dengan nilainya. Tiba-tiba teman seangkatan berkomentar di grup WA, "kembali angkatan tahun 2021 mendapatkan lulusan terbaik." Ucapnya, lalu ia tambahkan, "Dr. Sultan Hasanudin lulusan terbaik dan mungkin Ust Hamka terbaik satu atau dua." Tulis  Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd., Ia satu kelas penulis dan meraih lulusan terbaik wisuda angkatan 101 tahun 2023 lalu.

Mungkin ia berkomentar demikian, karena melihat pada daftar nilai. Dr. Sultan Hasanudin, M.Pd., meraih IPK 4.00 predikat cumlaude. Lalu sementara penulis dapat IPK  3.98 dengan predikat cumlaude. Serta bernama Dr. Nurwan, S.T., M.Si., nilai dan predikat persis sama yang  penulis raih.

Daftar nama 20 alumni S3 UINAM dan nilai serta predikat yang diraih

Sehingga itulah ia berkomentar hal yang sama. Namun, sepertinya lulusan terbaik untuk pelaksanaan wisuda pada angkatan 102 tahun 2024 tidak sama ketika ia diwisuda. Sebab masa transisi kepimimpinan di Pascasarjana, yang aturan baru belum berlaku. Sehingga yang didaulat naik podium menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik S3 waktu itu ada tiga orang yakni 1, 2 dan 3. Tapi kali ini hanya 1 orang yang mewakili S3 yakni hanya terbaik 1.

Direktur Pascasarhana UINAM Prof. Dr. H. Abustani Iliyas, M.Ag., pada acara ramah tamah tersebut memberi motivasi, nasehat dan arahan kepada seluruh alumni yang hadir. "Saya melihat hari-hari ini Ada beberapa mahasiswa yang saya yudisium belum ada pasangan hidupnya. Olehnya itu saya menganjurkan yang belum menikah, agar segara menikah." Ucapnya memotivasi. Lalu mengutip kalimat dari ucapan seorang kiyai yang berbahasa Arab

Penulis ditemani istri yang bernama Musyayyadah dan putri kedua Himmah Aliyah menghadiri acara ramah tamah

"Miskinun, miskinun rajulon laisa lahu imroatun. Terjemahan lepasnya yakni semiskin-miskinnya laki-laki adalah yang tidak punya istri." Tutur mantan Ketua STAIN Sorong Papua Barat. Ia contohkan Nabi Muhammad ﷺ yang nikah di usia 25 tahun. Lalu ia menawarkan  mahasiswa S2 dan S3 dari UINAM yang hadir turut serta ramah tamah tersebut untuk dinikahi.  

Terakhir ia menasehati, "Bapak dan Ibu saat ini sudah selesai. Maka dari itu ketika kembali  lembaganya atau di masyarakat. Mohon diingat bahwa anda selesai di UIN Alauddin Makassar. Kembalilah di tempat masing-masing dengan membawa oleh-oleh ilmu yang telah dipelajari di Pascasarjana. Tentu saya sangat berharap bapak dan ibu tampilkan pribadi-pribadi yang sejuk. Bukan  membawa pengetahuan ilmu agama Islam yang membuat bapak ibu jadi seorang yang arogan, yang Seolah-olah semua masalah diketahui. Jawablah yang bisa dijawab dan tinggalkanlah pertanyaan itu mana kala tidak diketahui." Tegas pria kelahiran Kabupaten Bone tersebut.

Foto bersama seluruh pejabat Pascasarjana UIN Alauddin Makassar saat ramah tamah

"Tentulah diharapakan saat Bapak an Ibu telah berada di masyarakat, berpenampilan tawadhu dan rendah hati. Dan perlu diketahui, bahwa kita di UIN Alauddin mengedepankan istilah moderasi beragama yang tak boleh ekstrim ke kiri atau ekstrim ke kanan. Kita semua harus meneladani pribadi sosok Nabi Muhammad ﷺ." Tutup nasehat Direktur Pascasarjana UINAM yang baru beberapa bulan menjabat.

YA ALLAH! BEKAHILAH ILMU DAN GELAR YANG KAMI RAIH DI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

*BY: Hamka Mahmud Seri 804. Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) Doktor Bidang Dakwah Siber Polri.  HP: 081285693559


Previous
Next Post »
0 Komentar