Hasbunallah Wanimal Wakil

19.27
Tcmirasantika.com--Malam sabtu 30-12-2016 malam yang tidak akan saya lupa bagaimana Allah swt melindungi saya dari mereka para kelompok yang peminum dan pro miras. 

(BB)Sebotol cari teman lima botol cari lawan itulah sifat miras

Saya bermaksud keluar rumah 20:30 membeli obat nyamuk elekrik dan menitip surat himbawan agar jangan ada pesta miras tahun 2017 pada kafe-kafe di sekitar PTB. Sama isi surat saya di tahun 2016. Surat tembusan ke Bupati Maros, Dandim, Kapolres. Tapi, peristiwa ini mirip kejadian saya temukan pesta miras pergantian tahun 2014-2015. Pesta dengan nyanyian dan miras. Spontan saya ke Polsek mau melapor tapi urung saya putar motor ke Polres maros, ketika dari Polsek ke Polres saya singgah mengambil barang bukti miras.  Sebab, saya berkeyakinan mengabil BB. Karna, barang buktinya bisa dihilangkan ketika petugas turun ke TKP. Jadilah kota kelahiran kami, menjadi ajang pesta miras oleh orang yang belum sadar bahwa barang tersebut adalah sumber dari pembunuhan selama ini di maros. kasus pemerkosaan, judi, keriminal, Lakalantas Dll.  Jika saya tidak mengambil barang bukti, yang spontan saya lakukan. seperti kasus 2015 dulu bisa berulang, ketika petugas turun TKP barang buktinya hilang. 
Sampai saya di Polres Maros. Saya melapor pada petugas yang jaga. Sambil duduk menunggu dan barang bukti sebotol miras saya serahkan untuk meyakinkan petugas bahwa, benar ada pesta miras. Anggota patroli shabara tiba, saya di minta menemani kelokasi pesta miras yang di iringi dengan elekton musik.
Tiba di TKP di bengkel motor Trail sekitar PTB yang pusat tongkrongan mereka,  saya parkir motor. Begitu anggota polres berkata, siapa kordinatornya. Sapontan salah seorang anggota dewan berkata, saya kordinatornya. Saya mengabil inisitif. Untuk berdialok dengan anggota dewan itu. Mengajak bicara berdua mencari tempat kondusip. Tetapi, massa yang sebahagian sudah terpengaruh miras, mengerumuni saya. Mencoba menggertak dan menyerempet. Anehnya banyak diantara mereka, tangannya di masukkan dalam ketiak. Saya hanya menampakkan sikap berwibawa dangan berzikir  HASBUNALLAH  WANIMAL WAKIL  dengan telunjuk saya mengarah kelangit. Allah swt menjaga saya dari tangan-tangan jahil mereka. 

Ada juga sebagian dari mereka yang mengenal saya melindungi. Hinga, tidak satupun yang melukai saya. Sambil saya juga di lindungi oleh pasukan petroli Shabara yang saya yakin itu pertolongan Allah azza wajalla. Cuma topi saya mereka ambil. Setelah saya berlalu meninggalkan TKP. Dalam hati saya mengarahkan ke Polda sulsel. Dalam perjalan ke Polda saya sms Mantan Kapolda Jenderal Anton. "bahwa topi Honorary Police di ambil oleh mereka"

Di Mapolda sulsel saya berdiskusi. Kemudian kembali saya di arahkan ke Polres maros. Lantas saya komunikasi dengan Kapolres Tiba di Polres maros saya masuk ruang pelayananan masyakat. Saya di minta menunggu. Ternyata, upaya dilakukan mediasi. Penggung jawab kegiatan, yang tadinya menunggu saya ketika saya ke Polda kembali di panggil. Mereka bertiga. Lansung menemui saya. Kemudian menceritakan kasus yang terjadi dan mengatakan ini hanya salah paham ustaz. Itu yang minum katanya oprator musik yang lagi tes alat musiknya. Lansung saya tanggapi. "Bahwa, banyak kewajiban saya melarang itu pesta miras. Pertama, ini kota kelahiran saya yang sejak dulu tidak ada orang terang-terangan pesta miras hormatilah hak orang lain dan ini pelanggaran hukum. Dua, Saya ketua Yayasan yang menangani  bahaya miras dan narkoba. Tiga, Saya di amanahi Dai Kamtibmas, sementara miras perusak Siskamtibmas. Empat, saya Dai pembina napi di rutan dan lapas suls dan saya temukan penyebab kasus pembunuhan di maros dan keriminal penyebabnya miras".

Mereka bekata betul ust." mereka minta maaf, ada seorang diantara mereka berkata." ustaz urusmaki urusanta, jangan urus urusannya orang". Saya katakan. "Justru pesta miras ini urusan saya pak, saya tidak akan berhenti, mendakwahkan ini. Hingga, Allah menentukan siapa pemenangnya". Sebab saya yakin dengan firman-Nya begitu juga yg saya kerjakan dan Allah melindungi hambnya ketika amanah ini saya kerjakan dengan ikhlas dangan tujuan untuk memperbaiki.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ َ

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.(Qs.5:67).
Setelah berdialog dan mereka minta maaf kemudian topi saya di kembalikan. Saya sebagai dai mengabil sifat pemaaf (Al-Insyirah). Sebagai satu jalan kemenangan. Saya sampaikan kepada mereka. Jangan merusak  kearifan lokal kampung kami. Saya lakukan ini, boleh jadi yang minum itu, jadi tahu saya dan jadi pengikut saya nanti. Belajar islam dengan saya dan mendukung dakwah Dai Kamtibmas.

HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN DALAM PERJUANGAN ITU BIASA. TOH, PARA NABI DAN RASUL MENDAPATKAN LEBIH PARAH DARI KITA DI LEMPAR DIUSIR  BAHKAN DIBUNUH (WALIYYADZU BILLAH)
Previous
Next Post »
0 Komentar