Kepercaan Diri - Hikmah Kemerdekaan | Kajian Da'i Kamtibmas seri (5)

22.55
WWW.TCMIRASANTIKA.COM - Adalah satu karunia Allah yang di berikan kepada manusia yaitu self confidence. Bisa dibayangkan jika negeri ini tidak memiliki seorang yang bernama Soekarno, begitu percaya dirinya Beliau membacakan proklamasi dibawah teror kematian tentara nippon dan sekutu. Kepercayaan dirinya di saksikan orang banyak. Ketika ia di mimbar dijuluki singa podium, ketika berpidato dijuluki orator ulung, ketika berdiplomasi dijuluki diplomator cakap, ketika bernegosiasi di juluki negosiator pandai, ketika memberikan motivasi semangat perang melawan penjajah orang cacat pun akan berdiri melawan imperialis. Begitu percaya diri beliau sang Proklamtor.

Kercayan diri lahir dari sifat berani dan cerdas. Ia tidak bisa dipisah. Jika hanya berani tapi tidak cerdas maka strateginya rancuh dan  gampang di patahkan, jika hanya cerdas tapi tidak berani, oh sangat merepotkan karena ia akan mendorong orang lain yang tidak mengerti untuk melawan penentangnya di sebabkan  penakut, tentunya tidak berani. Kedua sifat ini bisa kita miliki saudaraku, dalam proses kita ingin maju, berkambang meraih cita-cita. kami Da'i Kamtibmas hanya bermodalkan itu, sebab kami tdk punya NRP/NIP yg setiap bulan ada gajinya, tapi logistik dari Allah swt sangat melimpah, buktinya masjid Da'i Kamtibmas selesai dibangun dengan modal itu. Kisahnya baca nanti buku Ini Jalanku, Da'i Kamtibmas. Dibahas dalam pasal ketika Allah menolong pembangunan  masjid Da'i Kamtibmas. Yang seseorang bawa uang 10 juta rupiah ketika sudah (kere) tdk ada dana lagi, orang itu salah maksud menelpon, do'akan agar cepat terbit. 

Begitupun kiat berani, dilatih agar kita bisa berani, terus hingga menjadi sifat/akhlak pemberani. Begitupun kecerdasan didapat dengn terus belajar tiada henti kepada siapa saja. Sebab ada dua tipe manusia yang ilmu enggan masuk padanya, Yaitu : 

  1. Orang angkuh/sombong, merendahkan orang lain, apalagi jika memukul guru. Wal iyyadzu billah.
  2. Pemalu, seperti benalu.


Tetapi sungguh manusia paling berani semenjak penciptaan alam semesta ini hingga hari kiamat adalah Rasulullah saw. Keberanian beliau di deskripsikan dalam buku Ensiklopedi Leadership Rasulullah saw. karya Dr. Safei Antonio.

Salah satu keberanian Nabi saw dari sekian banyaknya momen keberaniannya yaitu, ketika berkecamuk perang kata sahabat, kematian ada didepan mata, kami menghilangkan rasa takut dengn sembunyi di belakan sayap/sisi Nabi saw.

Begitu juga jika ingin mengetahui kecerdasan sesorang di nilai dari cara ia mengabil majas atau tamzil ketika menjelasakn sesuatu. Nabi saw sangat cerdas disitu. Contohnya seperti Perumpamaan teman baik dan buruk ibarat pandai besi dan penjual parfum. Kedua profesi ini pernah aku kerjakan, hingga bisa aku tahu begitu cerdasnya Nabi saw meberikan majas. 

Ketika bekerja sebagai pandai besi di Pulau Lombok NTB, pada saat bekerja empu besi memakai pakaian bagus tidak lecet dan sudah dicuci, sewaktu menempa besi pakaian jadi rusak lobang dan bau apek karena hawa tempaan besi yang menyebar dan percikan api dari hantaman palu pemulas besi. Begitulah  teman baru, sadar atau tidak sifat negatifnya pindah sama kita jika sering ketemu*. Sementara aku jual parfum nanti ketika di Aula almarkaz maros, berbarengan jual Buku selama hampir 10 tahun. Parfum ada orang yang lansung meberikan pengakuan sendiri pada saya, dengan ucapan: "enak terasa duduk disini pak, baca buku gratis dan bisa juga gosok parfum gratis, jadinya plus-plus.* teman baik itu ingin tidak ingin, rela tidsk rela sifat baiknya, tutur katanya, motivasi surganya merembesi diri kita, pada saat kita sering bersamanya*, seperti penjual parfum. betul cerdas sekali tamzilnya Rasulullah saw.

Tibalah saatnya kita, anda, kami dan pembaca yang budiman sekalian yang percaya diri, dari apa yang kita perjuangkan, dari misi yang kita emban. Sebab Kepercayaan diri akan melahirkan karya, sejarah, nama harum, kreasi, inovasi dan ia anti plagiat. Seperti contoh seorang Binmas Polri Sejati bernama IPDA Ma'ruf Suroto yang karya monumentalnya dititik nol Kilometer bagian timur negeri ini. Insya Allah nanti saya akan kisahkan sepak terjangnya, jika saudaru selalu rindukan, ingin baca  tulisan ini.

Adalah doa Nabi selalu baca di pagi 3x dan sore 3x, sabagai bukti selalu mohon kekuatan. Kepercayaan diri. Mari hafal & mengamalkannya. 

"radhiitu billahi rabban, wa bilislami dinan, wabi Muhammadin saw nabiyan"

Saya ridha Allah sebagai Rabb (tuhan) ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad saw sebagai Nabiku).

PERCAYA DIRI LAHIR DARI SIFAT TAWAKKAL, TERUTAMA TAWAKKAL KEPADA ALLAH AZZA WAJALLA

Penulis : Hamka Mahmud

Previous
Next Post »
0 Komentar