Da'i Anti Narkotika Audiens Dengan Kepala BNNP SULSEL

17.00

Hamka Mahmud*

Apa pun bidang yang digeluti harus memelihara kertersambungan dan jalinan kemitraan dengan lembaga negara terkait. Jika organisasi anda bergerak bidang pendidikan, maka rawat dan pupuk terus kepercayaan dengan instansi terkait. Yakni jika sekolah umum maka Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi. 

Penulis bersama para sahabat DANI silaturahim dengan Kepala BNNP SULSEL

Jika sekolah pesantren, maka rawat hubungan baik dengan Kementrian Agama. Jika organisasi anda atensi pada masalah sosial, kemanusian. Maka perkuat hubungan dengan Kementerian Sosial. Jika hal-hal ini dibangun, maka organisasi saudara akan terus eksis. Sebab ada banyak masalah, negera tak bisa langsung ditangani oleh instansi pemerintah. Maka harus melibatkan masyarakat

Penulis bersama sahabat Da'i Anti Narkotika tiga orang yakni Ikhwan Muin, S.Pd., M.Pd., H. Bahrun Abu Bakar, S.Pd., M.Pd., Muchlis Siddik, M.Ag., dan sosok seorang partner di dalam program Tebar Da'i Anti Narkotika yakni sosok mantan narapidana narkotika bernama Sukri ikut serta silaturahim dengan Kepala BNNP SULSEL Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto, S.H., M.H.

Informasi bergantinya Kepala BNNP SULSEL penulis ketahui dari mentor belajar ilmu narkotika. Terutama  sejak lembaga penulis terjalin erat  kerjasama dari tahun 2015 dengan BNNP SULSEL waktu itu dipimpin oleh Kombes Pol. Ricard M. Nainggolan. 

Penulis bersama Kepala BNNP Sulsel tahun 2015, saat ini menjabat Deputi Pemberdayaan  BNN RI  dengan pangkat IRJEN

Yakni mantan Kabid Rehabilitasi yang telah naik promosi jabatan menjadi Kepala Bagian Umum Sudaryanto, M.Km. Ia  pernah utus penulis untuk ikut magang selama satu bulan di balai Rehabilitasi narkotika Fan Campus Bogor Jawa Barat. Berkat diutus belajar ilmu rehabilitasi narkotika tersebut sehingga  pernah singgah dan naik dibeberapa lantai kantor pusat BNN RI di Cawang Jakarta Timur.

Ia pejabat BNNP Sulsel yang pernah manyambangi kantor Yayasan TCM yang saat ini jadi induk organisasi menaungi Da'i Anti Narkotika. Tapi seaat Selasa, 22 Agustus 2023 pejabat yang berasal dari Kabupaten Bone tersebut tidak sempat menemani penulis bersua dengan jenderal bintang satu tersebut. Sebab mendapat tugas luar kota. Tetapi kepala seksi pemberdayaan masyarakat BNNP Sulsel  Anas yang turut serta mendampingi. Karena Kabid P4GN Ishaq juga sementara tugas luar kantor.

Sambutan Hangat Kepala BNNP

Meski singkat pertemuannya, akan tetapi sambutan hangat diberikan oleh sosok satu angkatan dengan Wakapolri saat ini. Yakni Komjen Pol Agus Adrianto. Disuguhi teh hangat sambil bercerita bahwa ia sebelum ke Makassar bertugas sebagai Kepala BNNP SULBAR.

Dengan berseragam dinas POLRI yang lengkap, penulis dan tamu lainnya diterima di ruang kerja pejabat kelahiran Jombang Jawa Timur tersebut. Sambil cerita masa sekolahnya dulu, bahwa acap kali masuk di pondok pesantren  yang ada di daerahnya.Uuntuk belajar ilmu agama. Sebab kabupaten Jombang adalah kota santri yang mendiami banyak pondok pesantren.

Penulis bersama rombongan diterima di ruang kerja Kepala BNNP SULSEL

Penulis menceritakan akar historis dibentuknya DANI. Hingga tercucap bahwa Da'i Anti Narkotika lahir dari rahim instansi bernama BNNP pada 14 Agustus 2018 oleh pejabat yang mengukuhkan waktu itu Brigjen Pol. Mardi Rukmianto. Penulis kemudian melaporkan kegiatan apa saja yang dilakukan yakni antaranya Program Tebar Da'i Anti Narkotika yang diinisiasi oleh Yayasan Hadji Kalla dan aktif berdakwah di beberapa Lapas dan Rutan di SULSEL.

Juga penulis sampaikan rencana ingin membentuk DPP DANI priode kedua. Sebab telah lima tahun eksis. Sejak awal dibentuk. Jika Muhammadiyah kota tempat lahirnya Yogjakarta. Sementara itu Nahdatul Ulama di Surabaya Jawa Timur dan Mathla'ul Anwar di Kota Menes, Banten. Lalu berucap, "Da'i Anti Narkotika di Kota Makassar/Maros Sulawesi Selatan." Ungkap penulis.

Berharap Bapak Kepala BNN RI Jadi Penguji Eksternal

Disela-sela perbincangan, penulis menyampaikan keinginan bahwa sedang tahap menyelesaikan studi S3 di UIN Alauddin Makassar. Yakni ingin ujian terbuka/promosi. Lalu sampaikan perihal, bahwa sempat menonton di YouTube Humas Polri Kepala BNN RI Komjen Pol Prof. Dr. Petrus R Golose menerima gelar Guru Besar tetap di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Bidang ilmu spesialis kejahatan transnasional.

Screenshot berita Kepala BNN RI meraih gelar Guru Besar Tetap di PTIK

Karena itu, penulis terinspirasi ingin mohon kesediaan Bapak Kepala BNN RI jadi penguji eksternal pada sidang ujian terbuka. Lalu dalam kesempatan tersebut menyodorkan surat yang telah penulis persiapkan yang ditujukan kepada Kepala BNN RI agar berkenan menjadi penguji eksternal. Keinginan penulis penguji Eksternal Kepala BNN RI juga telah diutarakan kepada mantan Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Drs. H. Idris Kadir, S.H., M. Hum. Ia mensuport keinginan penulis bahkan telah membantu menghubungi dan memberi tahun Deputi Pemberdayaan Masyarakat  BNN RI  Irjen Pol Richard M. Nainggolan.

Penulis lalu memperlihatkan bundel jilid disertasi 300 halaman dengan judul tak pernah ada yang meneliti sebelumnya, yaitu, "Strategi Da'i Siber Indonesia POLRI dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Maros." Sejenak isi surat tersebut dibaca oleh Kepala BNNP. Lalu mengarahkan penulis untuk mengirimnya lansung lewat pos. Adapun jawaban dari Kepala BNN RI akan diberi tahu setelah surat terkirim.

Modal pertama penulis ingin dan berharap Kepala BNN RI menjadi penguji eksternal adalah karena pernah ketemu langsung. Bahkan momen yang amat sangat berkesan,  sebab di depan panggung utama ballroom acara temu ilmiah BNN RI. Disaksikan oleh seluruh Kepala BNNP dan BNNK se Indonesia yang dilaksanakan  di Hotel Claro Makassar.  Buku karya penulis berjudul DANI diserahkan Kepada Kepala BNN RI pada 31 Agustus 2022 lalu.

Buku DANI Penulis serahkan Kepada Kepala BNN RI saat temu ilmiah di Hotel Claro Makassar

Modal kedua, yakni judul disertasi penulis terkait dengan POLRI dan di dalam latar belakang disertasi ada fakta data penulis ungkap yakni terkait spesialisasi keilmuan Guru Besar yang baru saja diraihnya. Yaitu tentang temuan adanya salah satu faktor sehingga Da'i Siber Indonesia dibentuk di Kabupaten Maros yakni ada transnasional organiziet crime.

Sehingga temuan fakta tersebut menjadi arahan salah satu promotor penulis agar wajib mengutip buku karya yang ditulis oleh jenderal bintang tiga, yang pernah memberi hadiah sepeda kepada penulis. Ketika itu menjawab benar pertanyaan yang lontarkan, yakni, "siapa nama lengkap Kapolda Sulsel?" Penulis spontan acungkan tangan, lalu ditunjuk, menjawabnya,  "Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, M.M." Jawab penulis. Sepeda lalu diberikan pada penulis disaksikan banyak pejabat.

Penulis usai mendapat sepeda fofo bereng dengan Kapala BNN RI, Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV/Hasanuddin

Hadiah Buku dan Inovasi Film Da'i

Asumsi penulis saat berbincang dengan Kepala BNNP Sulsel yakni Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto, SH., M.H., telah mengetahui bahwa kultur keagamaan sangat dipegang erat dan kuat oleh masyarakat di Sulsel. Sehingga hal itu, para tokoh agama menempati posisi strategis di tengah masyarakat. Ini adalah kondisi sosiologis yang dimiliki oleh suku Bugis dan Makassar.

Sebab perwira tinggi Polri tersebut mengatakan. Bahwa masyarakat di Sulawesi Selatan mayoritas Islam. Sehingga kedepannya, berkeinginan membangun kemitraan yang kuat dengan lambaga keislaman dan para tokoh agama dalam upaya mereduksi peredaran narkotika. Salah satu ormas Islam yang sudah diterima bertamu di kantornya yakni  Muhammadiyah. 

Anggota DANI foto bareng Kasi Pemberdayaan di Ruang lobi utama Kantor BNNP Sulsel 

Menyimak pernyataan tersebut, lalu saat penulis ingin pamit. Satu buah bundel kertas HVS di covernya ada tulisan, "Skenario film DANI" penulis serahkan. Dengan disertakan satu eksamplar buku Da'i Anti Narkotika. Penulis berucap; "Ini hadiah karya kami Bapak Jenderal. Siapa tahu bapak ingin membuat inovasi baru dan efektif dalam meruduksi dan peredaran narkotika, serta dapat dikenang masyarakat yakni membuat film DANI. Sebab DANI, murni lahir dari rahim BNNP Sulsel." Nampak wajah dengan senang hati  Kepala BNNP Sulsel menerima cendramata tersebut. Penulis kemudian berfoto bareng dan pamit keluar di ruang kerjanya.

TIDAK HANYA MANUSIA YANG DIPANJANGKAN UMURNYA JIKA SILATURAHIM, ORGANISASI JUGA

Hamka Mahmud Seri 787. Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) BY:  HP: 081285693559

Previous
Next Post »
0 Komentar