Ada yang merusak dan ada yang memperbaiki | Kajian Da'i Kamtibmas seri (14)

02.48
WWW.TCMIRASANTIKA.COM - Terjadi di kehidupan ini perpasang-pasang. Baik itu sudah dikenal maupun belum. Contoh : langit-bumi, atas-bawah, kanan-kiri, hitam-putih, siang-malam, gelap-terang, benar-salah, halal-haram, merusak-meperbaiki. Apa sebab di turunkan Al-Qur'an ? Apa guna di utus Nabi ? Apa mamfaat ada ulama ? Apa faedah di bentuk para da’i dan apa tujuan dibuat UUD jawaban yang singkat iyalah untuk memperbaiki.

Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi, sesudah allah perbaiki. Qs Al-A'raf : 65
masjid memperbaiki, sekolah memperbaiki, kampus mempebaiki, kantor-kantor pemerintah memperbaiki. Para Nabi dan Rasul memperbaiki, ulama memperbaiki,presiden memperbaiki, menteri meperbaiki,  gubernur, DPR, walikota, bupati, camat, lurah, demang, sampai Ketua RT di bentuk untuk meperbaiki.

Hari ini dunia pendidikan kembali tercoreng oleh adanya fasilitas tempat merusak maka masyarakat, heboh, di muat di koran-koran baik cetak maupun online hinga seluruh dunia bisa tahu. Seharusnya cafe tempat terjadi nya mesum yang di dapat melalui video siswa yang tersebar, sekiranya bukan kota kelahiran Da'i Kamtibmas, kami tidak kaji masalah ini, karena aib. Tapi karena kami takut Allah swt di pengadilan nanti menanyaiku. Hei da' i kamtibmas, apa yang telah engkau kerjakan ? Jawabanku, khutbah jum'atku ya Allah dan tulisan ini jadi saksi, ia menyelinap masuk di hp hamba allah yang terkait, kusurati mereka dengan penuh hormat, kuberikan saran dangan maksimal takzim, kuhargai amirku seperti penghargaan kami kepada ibu-bapak kami.

Sebaiknya tempat merusak yang namanya cafe-cafe yang penuh pergaulan bebas di tutup saja, di revisi izinnya, di perkecil jumlahnya, jika memang belum saatnya di tiadakan. Sebab sang pemilik cafe ini, kami sudah peringati sejak Ramadhan, kulihat di teras bangunan rukonya yang tidak ada IMBnya, melanggar tata ruang kota. Para wanita mengeluarkan asap seperti suasana diskotik. Spontan kami naik di teras itu, kunasehati pemiliknya, agar jangan merusak kultur masyarakat dan jangan membawa budaya negatif. 

Handphone ini jadi saksi rekaman suara nasehat kami, maka ketika ia hanya mementingkan, uang dari pada kehormatan wanita belia yang tercoreng di kafe itu, di Deperteman Agama  nama mereka didaftar siswa sekolahnya. Kalau begitu bukan cuma siswa yang harus dapat ganjaran, cafe ini juga harus dapat sangsi, apalagi sudah pernah di nasehati lansung pemiliknya. Baru dikatakan putusan adil, itupun Allah swt nanti tetap akan meberikan ganjaran kecuali jika kita semua bartobat padaNya.

Saudara kami, cukuplah kejadian ini jadi cambuk bagi kita semua, bahwa fasilitas dosa merusak apa yang telah di kerjakan lembaga pendidikan.

Penulis : Hamka Mahmud


Previous
Next Post »
0 Komentar