Keritik Membangun Kepada Pengelola Wisata di Pulau Camba Cambang Karena Minuman Keras

20.58
WWW.TCMIRASANTIKA.COM - KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN yang punya 3 dimensi tempat wisata. Pegunungan, Daratan dan Lautan. Kini yang menjadi destinasi wisata baik dari wisatawan lokal maupun internasional. salah satunya di Pulau Camba Cambang, Ustadz Hamka Mahmud menyempatkan liburan ba'da idul fitri, beliau penyebrangan menggunakan perahu dari pelabuhan Labakkang bersama pengunjung lainnya yang begitu padat, ini juga menjadi penghasilan sendiri bagi masyarakat sekitar pulau yang menawarkan jasa pelayanan penyebrangan.

Pulau Camba Cambang Kabupaten Pangkep

Tetapi di pagi hari menjelang kepulangan rombongan keluarga Ustz Hamka Mahmud melihat pemandangan yang membuat beliau memanggil pengelola pulau dari dinas pariwisata pangkep. Untuk memberikan masukan membangun, sebelum memberikan kritik konstruktif kepengelola. Terlebih dahulu mengucapakan trima kasih, telah dilayani dengan baik. Mas Novi yang nampak ramah, senyum sumringah medapatkan ucapan terima kasih dari penerima Piagam Honorary Police polda Sulsel. " Bahwa ada yang mengganjal sehinga saya memberi masukan. 

Tadi pagi ada pengunjung yang memberikan sisa minuman kerasnya kenelayan yang menjual air, berarti semalam mereka pesta miras di vila tersebut.

Akhirnya dari peristiwa tersebut Hamka Mahmud, melaporkan kepetugas yang tugas piket hari itu, ternyata petugas piket meberikan info, bahwa Bapak Kapolres ada di sini pak, lagi memantau situasi dan juga membawa keluarga serta beberapa anggota. Kemudian Ketua Yayasan TCM menemui Kapolres Pangkep divila tempat berkumpul keluarga dan anggota Polres. Setelah memberi salam dan memperkenalkan diri dan melaporakan. Kejadian  tadi pagi. Kapolres menananggapi penanggung jawab pengelola tempat wisata juga bagus di beri masukan pak. Baik kata saya, kemudian pamit.

Setalah dapat saran dari Kapolres Pangkep. Seorang nelayan yang di berikan sisa miras yang diminum pengunjung pulau Camba cambang, diminta untuk memanggilakan Mas Novi, karna saya mau pamit pulang.

Segera Mas Novi datang. Ucapan Dai Kamtibmas  terimakasih atas pelayannnya, sembari memberi masukan yang konstruktif. Yaitu di harapkan di dermaga atau di depan teras vila ditulis dilarang membawa, meminum miras dan komsusi Narkoba. Kemudian Hamka Mahmud menjelaskan peristiwa yang dilihatnya. Terkait pengunjung membawa miras. Pengelola menerima masukan. Bahkan sudah curiga atas tamu tersebut semalam, karna tidak kordinasi ngotot ingin villa. Salah seorang diatara mereka ada banci dan wanita yang berpenampilan tidak layak bagi kita orang timur. Orang bugis bilang. " dena sirinna" pakaian yang ala tamu dipantai Kutai Bali. Orang tersebut sepertinya dari makassar pak. Kata pengelola. Jangan sampai kenyamanan berlibur dirusak oleh pangunjung yang mabuk dan menggangu pengujung lain. 

Kita cegah tindak keriminal. Apa lagi baru-baru ini Kab. Pangkep digegerkan oleh peristiwa pembunuhan yang pemicunya, menagih utang miras yang belum terbayar. Sang penjual miras bernama Jampang. Dibunuh oleh pelaku, yang langgannnya sendiri bernama H. Adam. Akibat tersinggung ditagih dikeramaian disalah satu Kafe di pangkep. Hingga dendam kusumat, karna merasa di pakkasiri istilah orang bugis yang artinya di permalukan oleh sang penjual miras. 

Akhirnya H. Adam mendatangi rumah penagih yang juga tempat ia memasakan dan menyuguhkan mirasanya. Disebut oleh orang bugis makasaar tempat tersebut lontang. Ia menikamnya hingga tewas dilokasi kejadian kampung Galung Boko Kec. Balocci tonasa satu. Kab. Pangkep. Info dari salah seorang mantan Babinkamtibas yang pernah bertugas diwilayah tersebut.

Dari info yang digali oleh ketua TCM. Bahwa yang dibunuh ini pak ust. Dia juga mengangap dirinya hebat. Pernah juga ditahan penjara karna mengaku terlibat pembunuhan seorang aparat kepolisian di pangkep. 
Setelah bebas dari Bui ia marasa sombong, angkuh, dan takabbur. Merasa bahwa tidak ada yang ia takuti, akhirnya ia berani menjual miras. Dan pekerjaaan itu juga yang merenggut nyawanya.

Kisahnya mirip penjual miras di kab. Maros bernama DG. Gassing yang tewas di bunuh oleh kakak korban yang pernah ia bunuh. H. Tunru yang beliau bukan peminum miras. Tetapi Dg Gassing ini angkuh seperti Iblis laknatullah, membekingi judi sabung ayam, jadi germo wanita asusila, pallontang (penjual miras). Maka teragislah akhir hidupnya.

Kejadian inilah kita ambil pelajaran, agar tidak terulang, dan semoga Maros dan pangkep berhenti kasus pembunuhan sesama manusia yang rata- rata pemicunya adalah miras dan marah yang tidak terkendali.
Pengelola Pulau Camba Cambang berterimakasih atas sarannya. Dan kami akan laksanakan pak.

Ok kalau begitu saya pamit, terimakasi atas pelayanannya...
Terimaksi juga pak !.
Previous
Next Post »
0 Komentar