3 Cara Berdakwah | Kajian Da'i Kamtibmas Seri (15)

03.04
  1. MENGGEMBIRAKAN

    Dibuat berbunga-bunga hatinya, di buat sumbringah karena girangnya, diberi mimpi indah, dihibur seolah di dalam istana, di mualiakan seperti raja, di kaming seperti anak di buaian ibunya, di elus-elus agar tunduk nafsunya, di puji-puji dan di motivasi berbuat kebaikanya. Adalah sosok Nabi Muhammad saw, yang paling mahir berbuat demikian. Menggembirakan bilal dengan ucapan. Apa gerangan amalmu ya bilal yang membuat suara terompah (sandal) sudah kudengar dalam surga. Dihiburnya keluarga yasir dengan surga, di puji-pujinya abu bakar dan umar saat mereka konpetisi mencari satu dua, siapa yang paling bagus amalnya.

  2. MENGANCAM

    Di abadikan dalam hadits ancamannya. "jika sekiranya fatimah yang mencuri akan kupotong juga tangannya, 

    hai warga Qura'isy siksa Allah lebih pedih, siapa yang menggantung-gantung jimat bukanlah ummatku, neraka itu bahan bakarnya dari batu dan manusia, di ancam dangan pidana kurungan, cambukan, di asingkan.


  3. MEMBIARKAN

    "Jika tidak malu berbuatlah sesukamu HR. BUKHARI"

    Saudaraku, ini berbahaya, jika sudah ini di lakukan, ini jalan terakhir, jika para nabi, ulama, dai, sudah berucap demikian. Maka urusan akan di ambil alil oleh langit untuk keputusannya. 

    Simaklah bagaimana kisah tragisnya kematian Abu Lahab dari luka tamparan tangan wanita perkasa yang membela islam. Mayatnya busuk, bau, di biarakan berhari di jalan, orang enggan menguburkannya, pada hal orang terpandang dahulu dia. Seandainya bukan karena bau mayatnya sudah menyengat, menggagu orang lewat, tantu dia tidak di kubur, tapi tahukah kita, bagaimana cara Abu Lahab dimasukkan dalam liang? Di dorong pakai kayu tongkat, tidak ada yang mau menyentuh, dia terhina di dunia lebih – lebih di akhirat.

    Banyak kisah dalam Al Qur'an tentang kaum jika sudah di biarkan ia berbuat sesukanya. Kaum Adh, Tsamud, Firaun. Dan yang selamat hanya yang memberi nasehat, dan yang masa bodoh, tidak peduli, acuh tak acuh, wewenangnya tidak ia pakai untuk menegakkan hukum, baik itu hukum yang berlaku di negeri ini UUD, PERDA, NORMA ADAT apa lagi FIRMAN ALLAH SWT, sakali lagi  yang tidak peduli di masukkan dalam kaum yang di azab.

    Ini telah dikaji ayatnya di kajian Da'i Kamtibmas seri 9. Cara yang ke tiga, baru di lakukan jika sebelumnya metode satu dan dua telah dilaksanakan dengan semaksimal kemampuan.

    Kebaikan dan kemajuan suatu negara adalah ketika kita sepakat dan sungguh - sungguh menegakkan hukum kepada siapa saja tampa pandang bulu.

Penulis : Hamka Mahmud


Previous
Next Post »
0 Komentar